perdagangan rumah tangga
Perdagangan
internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi
salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional sudah
lama terjadi namun dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik
baru dirasakan beberapa tahun terakhir ini. Perdagangan internasional pun turut
mendorong Industrialisasi transportasi globalisasi,
dan kehadiran perusahaan multinasional.
Perdagangan luar negeri merupakan salah satu dari dua kekuatan ekonomi
yang melatarbelakangi perekonomian Indonesia saat ini. Masing-masing
sektor memiliki peran dalam perekonomian Indonesia. Sektor pertanian /
perkebunan memiliki peran dalam penyediaan barang-barang untuk diekspor
sedangkan perdagangan luar negeri yang mengekspor barang-barang tersebut ke
luar negeri. Selain itu perdagangan luar negeri juga memperkuat cadangan devisa
negara. Saat ini perdagangan luar negeri Indonesia masih dikuasai oleh ekspor
dari sektor pertanian dan perkebunan.
Kita tahu bahwa kebergantungan impor bahan baku masih tinggi, yaitu
sekitar 70 persen dan komoditi ekspor Indonesia yang masih berbahan baku impor
mencapai sekitar 65 persen sehingga perlu ada pemetaan antara industri hulu
dengan hilir sehingga ada keseimbangan impor dan ekspor. Semakin banyak
industri berdiri, semakin banyak produk impor yang terserap ke pasar dalam
negeri Indonesia. Triwulan (Januari-Maret) pertama 2012, kenaikan kredit
investasi sebesar 35 persen. Kenaikan PMA (Penanaman Modal Asing) mencapai
sekitar 35 persen. Kegiatan perdagangan masih sangat bergantung pada bahan baku
impor, seiring dengan kenaikan investasi, impor kita juga meningkat.
Kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan karena terkait dengan
krisis keuangan di Eropa. Semua negara sangat protektif (melindungi) terhadap
impor sehingga bisa mengurangi dampak PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Eropa
mengurangi impor dari negara lain, termasuk dari Indonesia. Sehingga kita perlu
persiapan industri hilir. Seperti ekspor produk tambang yang terlalu
banyak bermain di industri hulu. Hal ini sangat tidak
menguntungkan. Sekarang ini, kegiatan perdagangan di Indonesia mencapai
sekitar 70 persen. Logikanya, semakin tinggi prosentase kegiatan perdagangan,
akan semakin meningkatkan angka impor, karena perdagangan sangat membutuhkan
produk impor. Kesiapan SDM Indonesia masih sangat lemah, disebabkan 50 persen
angkatan kerja adalah lulusan SD (Sekolah Dasar). Sisi nasionalisme jangan
sampai justru menjadi kontra-produktif dunia usaha dan peluang investasi di
Indonesia. “PMA (Penanaman Modal Asing) tetap masuk. Penyaluran kredit
perbankan juga semakin baik, terutama terkait dengan kegiatan serta peluang
investasi”.
Pengaruh itu juga akan terasa pada produksi kebutuhan
barang industri dalam negeri. Padahal saat ini perekonomian Indonesia sedang
dilanda masalah oleh masuknya barang industri dari luar negeri yang begitu
deras. Rendahnya produksi barang industri bagi kebutuhan dalam negeri
dikhawatirkan akan mempengaruhi perimbangan pasokan barang indusri buatan dalam
negeri dan impor barang industri Indonesia.
Untuk masa mendatang, dalam rangka menjadikan kegiatan perdagangan luar negeri sebagai andalan perekonomian Indonesia, para pembuat kebijakan ekonomi hendaknya dapat memberikan perhatian yang lebih besar sebagaimana yang dilakukan oleh negara negara mitra dagangIndonesia.
Perhatian itu dapat diberikan dalam bentuk perpajakan dan perkreditan yang bersifat khusus serta insentif lainnya. Kekuatan pertanian/perkebunan dan perdagangan luar negeri masih bisa dipakai untuk menjaga kekuatan ekonomi Indonesia sebelum kegiatan industri ndonesia berkembang.
Hendaknyalah Indonesia tidak melihat pada aspek nilai yang diberikan kedua kegiatan ini tapi lihat juga pengaruhnya pada kegiatan lain yang dapat didukungnya, baik itu industri, perdagangan dan penciptaan lapangan kerja maupun pendapatan.
Untuk masa mendatang, dalam rangka menjadikan kegiatan perdagangan luar negeri sebagai andalan perekonomian Indonesia, para pembuat kebijakan ekonomi hendaknya dapat memberikan perhatian yang lebih besar sebagaimana yang dilakukan oleh negara negara mitra dagangIndonesia.
Perhatian itu dapat diberikan dalam bentuk perpajakan dan perkreditan yang bersifat khusus serta insentif lainnya. Kekuatan pertanian/perkebunan dan perdagangan luar negeri masih bisa dipakai untuk menjaga kekuatan ekonomi Indonesia sebelum kegiatan industri ndonesia berkembang.
Hendaknyalah Indonesia tidak melihat pada aspek nilai yang diberikan kedua kegiatan ini tapi lihat juga pengaruhnya pada kegiatan lain yang dapat didukungnya, baik itu industri, perdagangan dan penciptaan lapangan kerja maupun pendapatan.
Jenis-Jenis
Perdagangan Luar Negeri di Indonesia
1. Ekspor
Dibagi dalam
beberapa cara antara lain :
a) Ekspor
biasa
Pengiriman
barang keluar negri sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang ditujukan kepada
pembeli di luar negri, mempergunakan L/C dengan ketentuan devisa.
b) Ekspor
tanpa L/C
Barang dapat
dikirim terlebih dahulu, sedangkan eksportir belum menerima L/C harus ada ijin
khusus dari departemen perdagangan
2. Barter
Pengiriman
barang ke luar negri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan
dalam negri.
Jenis barter
antara lain :
a) Direct
Barter
Sistem
pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan alat penetu nilai atau lazim
disebut dengan denominator of valuesuatu mata uang asing dan penyelesaiannya
dilakukan melalui clearing pada neraca perdagangan antar kedua negara yang
bersangkutan.
b) Switch
Barter
Sistem ini
dapat diterapkan bilamana salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan sendiri
barang yang akan diterimanya dari pertukaran tersebut, maka negara pengimpor
dapat mengambil alih barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkannya.
c) Counter
Purchase
Suatu sistem
perdagangan timbal balik antar dua negara. Sebagai contoh suatu negara yang
menjual barang kepada negara lain, mka negara yang bersangkutan juga harus
membeli barang dari negara tersebut.
d) Bay
Back Barter
Suatu sistem
penerapan alih teknologi dari suatu negara maju kepada negara berkembang dengan
cara membantu menciptakan kapasitas produksi di negara berkembang , yang
nantinya hasil produksinya ditampung atau dibeli kembali oleh negara maju.
3. Konsinyasi
(Consignment)
Pengiriman
barang dimana belum ada pembeli yang tertentu di LN. Penjualan barang di
luar negri dapat dilaksanakan melalui Pasar Bebas ( Free Market) atau
Bursa Dagang ( Commodites Exchange) dengan cara lelang.
Cara pelaksanaan lelang pada umumnya sebagai berikut :
· Pemilik
brang menunjuk salah satu broker yang ahli dalah salah satu komoditi.
· Broker
memeriksa keadaan barang yang akan di lelang terutama mengenai jenis dan jumlah
serta mutu dari barang tersebut.
· Broker
meawarkan harga transaksi atas barang yang akan dijualnya, harga transaksi ini
disampaikan kepada pemilik barang.
· Oleh
panitia lelang akan ditentukan harga lelang yang telah disesuaikan dengan
situasi pasar serta serta kondisi perkembangan dari barang yang akan dijual. Harga
ini akan menjadi pedoman bagi broker untuk melakukan transaksi.
· Jika
pelelangan telah dilakukan broker berhak menjual barang yang mendapat tawaran
dari pembeli yang sana atau yang melebihi harga lelang.
· Barang-barang
yang ditarik dari pelelangan masih dapat dijual di luar lelang secara bawah
tangan.
· Yang diperkenankan
ikut serta dalam pelalangan hanya anggita yang tergabung dalam salah satu
commodities exchange untuk barang-barang tertentu.
· Broker
mendapat komisi dari hasil pelelangan yang diberikan oleh pihak yang
diwakilinya.
4. Package
Deal
Untuk
memperluas pasaran hasil kita terutama dengan negara-negara sosialis,
pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan ( rade agreement)
dengan salah saru negara. Perjanjian itu menetapkan junlah tertentu dari barang
yang akan di ekspor ke negara tersebut dan sebaliknya dari negara itu akan
mengimpor sejumlah barang tertentu yang dihasilkan negara tersebut.
5. Penyelundupan
(Smuggling)
Setiap usaha
yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu negara ke negara lain tanpa
memenuhi ketentuan yang berlaku. Dibagi menjadi 2 bagian :
o Seluruhnya
dilakuan secara ilegal
o Penyelundupan
administratif/penyelundupan tak kentara/ manipulasi (Custom Fraud)
6. Border
Crossing
Bagi negara
yang berbatasan yang dilakukan dengan persetujuan tertentu (Border Agreement),
tujuannya pendudukan perbatasan yang saling berhubungan diberi kemudahan dan
kebebasan dalam jumlah tertentu dan wajar. Border Crossing dapat
terjadi melalui :
Ø Sea
Border (Lintas Batas Laut)
Sistem
perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki batas negara berupa
lautan, perdagangan dilakukan dengan cara penyebrangan laut
Ø Overland
Border (Lintas Batas Darat)
Sistem
perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki batas negara berupa
daratan, perdagangan dilakukan dengan cara setiap pendudik negara tersebut
melakukan interaksi dengan melewati batas daratan di masing-masing negara
melalui persetujuan yang berlaku
Peranan
Perdagangan Internasional dalam Perekonomian Indonesia
Hubungan
perdagangan yang dibina antara satu negara dan negara lainnya akan menimbulkan
manfaat secara ekonomi maupun nonekonomi, baik yang berdampak positif maupun
negatif bagi suatu negara.
1. Pengaruh
Ekonomis
a. Pengaruh
Ekonomis pada Kegiatan Konsumsi
Pengaruh
ekonomis perdagangan internasional pada kegiatan konsumsi, antara lain berupa
semakin banyaknya jumlah serta pilihan barang yang dapat dikonsumsi.
Dengan adanya perdagangan internasional, barang yang tersedia dipasar bukan
hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Kita jadi
memiliki lebih banyak pilihan barang yang akan kita konsumsi. Meskipun
uang yang kita miliki sama, namun pilihan barang yang dapat kita beli dengan
uang tersebut akan tersedia lebih banyak.
b. Pengaruh
Ekonomis pada Kegiatan Produksi
Perdagangan
internasional memberikan pengaruh yang besar pada kegiatan produksi.
Sebelumnya sudah dibahas bahwa perdagangan internasional akan mendorong setiap
negara melakukan spesialisasi sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya.
Spesialisasi yang didasarkan pada keunggulan, akan membuat suatu negara
berusaha memproduksi dalam kualitas yang lebih baik serta jumlah yang lebih
banyak. Spesialisasi juga akan mendorong peningkatan produktivitas atau
keahlian pekerja. Semakin spesialis produksi suatu negara maka semakin
tinggi kualitas dan produktivitasnya.
2. Pengaruh
Nonekonomis
Selain
pengaruh langsung yang bersifat ekonomis, perdagangan internasional juga
membawa pengaruh yang tidak langsung dan bersifat nonekonomis. Pengaruh
nonekonomis perdagangan internasional meliputi aspek budaya, aspek pendidikan,
aspek politik, dan aspek militer.
1. Perdagangan
internasional dapat membuka hubungan budaya antarnegara yang melakukan
perdagangan, misalnya dengan mengadakan pertukaran seni budaya antarnegara.
2. Dalam
aspek pendidikan, perdagangan internasional dapat meningkatkan hubungan kedua
negara dengan cara mengadakan pertukaran pelajar antarnegara, memberikan
beasiswa untuk belajar di suatu negara, atau memberikan bantuan untuk membangun
sekolah-sekolah di negara yang kurang mampu.
3. Aspek
politik dari perdagangan internasional adalah meningkatnya jalinan kerja sama
antarnegara yang berdagang.
4. Perdagangan
internasional dapat menjadi pintu pembuka untuk kerja sama antarnegara dalam
bidang militer, misalnya untuk mengawasi penyelundupan barang-barang terlarang
dan pembajakan yang dapat merugikan kedua belah pihak.
Daftar
Pustaka
Komentar
Posting Komentar